Pada awalnya buku orang Indonesia dan tanahnya merupakan pamfelt akademik yang diterbitkan oleh Cornelis Van Vollehoven untuk menentang rancangan amandemen pasal 62 Kontitusi Negara Belanda 1854 (Regeringserglement 1854), yang pada saat itu diusulkan oleh GJ Nolst Trenite, agar menghapus klausul perlindungan hak-hak masyarkat pribumi di Hindia Belanda. Kemudian kembali diterjemahkan ke dalam ba…
Landreform pernah menjadi program paling mendasar yang diambil pemerintah Indonesia pascakemerdekaan untuk membangun modal dan kekuatan ekonomi yang dimiliki di dalam negeri sendiri.rnrnNamun program besar ini terbukti macet dan akhirnya patah tengah jalan, kendati prinsip-prinsip landreform “non-komunistik” dan “anti-kapitalistik” sebagaimana digariskan pemerintahan Presiden Soekarno t…
Buku ini merupakan hasil studi “revisit” atas kasus inisiatif land reform lokal di desa Ngandagan, sebuah desa di Jawa Tengah, yang terjadi pada tahun 1947-1964. Diuraikan profil land reform tersebut dan coba didalami proses diferensiasi agraria yang terjadi sebagai konteks krisis agraria yang berlangsung. Pelaksanaan land reform di Ngandagan membawa dampak secara sosial-ekonomi yang cukup …
Ke mana kita akan pergi dan seberapa cepat" adalah pertanyaan maha penting tentang masa depan bumu kita ini, yang kini bagaikan sebuah kampung besar dengan segala hiruk-pikuknya, lantaran begitu dahsyat derap langkah pembangunan "peradaban" modern. rnrnLain dari yang lain, buku ini coba merumuskan persoalan lingkungan, ekonomi, social, politik, konsumsi sumber daya alam, bukan dalam kalimat-kal…
Catatan pokok atas buku M. Tauchid ini adalah, ia secara jeli telah berhasil menyingkapkan secara terang-benderang bagaimana kerusakan struktural telah terjadi pada fondasi pokok kehidupan mayoritas rakyat (desa) akibat politik agraria yang eksploitatif dalam rentang waktu yang panjang, sejak masa kolonial sampai dengan dekade awal pasca kemerdekaan. Komplikasi sosial yang lahir daripadanya sek…
Sengketa dan konflik pertanahan di Indonesia bersifat kronis, meluas, dan mendalam. Kasus-kasus lama tidak kunjung di/terselesaikan, segera muncul kasus-kasus baru yang tidak kalah akutnya. Maka tepatlah sengketa dan konflik pertanahan disebut sebagai masalah yang bersifat extraordinary, sehingga memerlukan penanganan yang luar biasa pula: dari sisi pengkajian, pendataan, hingga langkah-langkah…
Puisi-puisi dalam buku ini lahir dari keterdesakan. Situasi agraria yang sunyi dari keadilan, sunyi dari kesetaraan, sunyi dari kesejahteraan rakyat desa, sunyi dari keberpihakan para petani, dan seterusnya. Ada persoalan dengan kenyataan agraria kita. Namun semuanya juga berujung pada sunyi yang lainnya, buku-buku dan berbagai laporan penelitian yang hanya tertata rapi diatas rak berdebu. Kead…
Isu keistimewaan Yogyakarta senantiasa aktual diperbincangkan. Ia terkait dengan pergantian kepemimpinan, namun mestinya juga berkenaan dengan bagaimana masyarakat Yogyakarta memahami, memaknai diri, kota, dan pemimpinnya. Maka pemaknaan atas isu itu harus melibatkan penuh rakyat dengan berbagai problem yang mereka hadapi: bagaimana ruang fisik dan sosial dikelola, pembangunan ekonomi diarahkan…
This volume of essays is intended to honour an exceptional, indeed a unique scholar. Joan Hardjono grew up in Sydney and graduated from Sydney University in the mid-1950s. She majored in English and Geography and like most girls in those years who had managed to complete a tertiary degree, she probably expected to embark on a career as a high school teacher in Australia. But no doubt prompted b…
Manusia dalam mengelola alam guna memenuhi kebutuhan hidup sering lupa akan kebutuhan jangka panjang yang harus diwariskan kepada generasi berikutnya.rnrnBuku ini mengingatkan bahwa manusia adalah penanggung jawab kerusakan tata lingkungan yang ada sekarang. Banjir besar, tanah longsor, kemarau yang terlalu panjang dan akhirnya tanah tandus, kurus dan gersang merupakan produk dari keacuhan manu…