Pengkajian terhadap karya sastra dunia seperti Max Havelaar dan Bumi Manusia ini, diharapkan mampu meningkatkan kepedulian kita terutama pelajar dan pembaca sastra terhadap khazanah kesusastraan Indonesia bermutu. Buku ke-1 dari 2 jilid ini memuat perspektif struktur dan pemikidan dalam Max Havelaar karya Multatuli. Yaitu tentang kolonialisme, kelompok masyarakat, revolusi, kebangkitan suatu…
Pengkajian terhadap karya sastra dunia seperti Max Havelaar dan Bumi Manusia ini, diharapkan mampu meningkatkan kepedulian kita terutama pelajar dan pembaca sastra terhadap khazanah kesusastraan Indonesia bermutu. Buku ke-2 dari 2 jilid ini memuat perspektif struktur dan pemikidan dalam Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Yaitu tentang kolonialisme, kelompok masyarakat, revolusi, keban…
Aku cuma punya kata rasa cita jika kau mau kupersembahkan padamu seluruhnya
'.... Ini bisnis kotor, Watson, bisnis kotor yang berbahaya, dan semakin banyak yang aku ketahui, semakin aku tidak menyukainya,' ujar Holmes menanggapi kematian Sir Charles Baskerville. Bangsawan tua itu tewas ketakutan akibat serangan makhluk buas mengerikan yang selama ini hanya hidup dalam legenda. Duet Sherlock Holmes dan Dr. Watson nyaris menemukan jalan buntu sampai sang pewaris, Sir Hen…
In despair, Ken McLaughlin clings to one hope, that one day the ugly white colt will be a great racehorse, despite the wild strain of the albino. But Thunderhead grows up to become the leader of a band of wild horses, and the unique center of this absorbing story.
Apa yang tercetak dalam benak Anda saat melihat sampul buku ini? Pertanyaan itu penting karena boleh jadi, setiap pembaca akan merasa ditokohkan di dalamnya. Apa yang tergambar di layar otak Anda saat membaca judul novel ini? Mengapa peci menjadi begitu penting dan menjadi sebuah persoalan? Ini bukan kisah tentang misteri 'peci suci' ala 'cawan suci' yang disembunyikan oleh para Biarawan Si…
Di bawah siraman cahaya bintang, bocah lelaki itu mengusap wajah, menyeka air mata yang seketika menggenang di pelupuk mata. Ia teringat tatapan teman-teman sekelas, seolah serempak menghujamkan berbagai pertanyaan. Padahal, ia sendiri tak tahu dari mana kekalahan itu bermula. Tak ada yang salah, segala hal telah dilakukan dengan saksama. Tetapi, semua itu belumlah cukup. Ia kalah justru di akh…