Pada usia delapan belas, Nazneen dinikahkan dengan Chanu, yang berusia hampir empat puluh tahun. Nazneen kembali pasrah menerima takdir. Dia diboyong ke London, menukar kehidupan desanya di Bangladesh dengan sekotak apartemen di East End. Di rumah baru ini Nazneen senantiasa menunaikan kewajibannya terhadap suaminya, dan kemudian anak-anaknya. Nazneen tak pernah protes, tak pernah mengeluh, takā¦