Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) adalah salah satu ilmuwan terbesar yang pernah meneliti Pulau Jawa. Tak seperti namanya yang begitu harum, buku-bukunya tak dikenal masyarakat Indonesia, terutama karena buku-buku ini hanya tersedia dalam bahasa Jerman dan Belanda. Buku Cahaya dan Bayang-Bayang dari Jawa adalah buku Junghuhn pertama yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Buku ini adalah buku …
Franz Wilhelm Junghuhn (Mansfeld, 20 Oktober 1809- Lembang, 24 April 1864) adalah seorang naturalis Jerman yang dijuluki sebagai Humboldt dari Jawa, karena dalam karier pengembaraannya, terutama di Jawa, Ia mempraktikkan prinsip-prinsip Sains Humboldt, yang berpegang teguh terhadap observasi dengan menggunakan perangkat ilmiah. Dia mendedikasikan hidupnya selama 22 tahun di Jawa, antara 1835-18…
Buku ini mengisahkan bagaimana teori-teori modern tentang bumi lahir di lereng-lereng gunung berapi Indonesia. Sejak akhir abad ke-19 para ilmuwan kolonial ditugaskan untuk meneliti misteri gunung berapi karena pemerintah berkepentingan melindungi ekonomi perkebunannya dari gempa dan letusan gunung. Adam Bobbette menelusuri pengetahuan tradisional Jawa, sepak terjang para ahli geologi kolonial,…
Buku ini menelusuri berbagai variabel sosial, yakni konteks struktural dan konteks kultural, yang turut menentukan terjadinya pembantaian massal di Jombang Kediri pada periode 1965-1966, terutama dengan memfokuskan pada aras lapisan masyarakat bawah. Misalnya dengan melihat berbagai konflik sosial antara berbagai elemen masyarakat yang terjadi pra-Gestapu (G-30-S/PKI). Untuk kasus yang secara k…
Pada masa pemerintahan Kompeni (VOC) dan Hindia-Belanda dahulu terdapat tata cara dan kewajiban bagi seorang pejabat pemerintah pamong praja yang akan pindah atau berhenti untuk membuat suatu 'MEMORIE VAN OVERGAVE' (naskah serah jabatan) bagi pejabat yang akan menggantikannya. Memori yang diserahkan kepada pengganti yang akan meletakan jabatannya dan juga kepada pejabat atasannya itu merupakan…
Admirers and critics of the Dutch Colonial regime alike conceded that one of its greatest strengths was its utilization of the Javanese aristocracy as a ruling elite. This book explains the nature and the values of that elite, and the ways in which its functions were gradually changed by Dutch pressure, Western education, and nationalist challenge. Dr. Sutherland argues that the features man…
Buku Nusa Jawa: Silang Budaya merangkul keseluruhan sejarah Pulau Jawa menganalisis unsur-unsur dasar kebudayaannya. Penulis merintis sebuah pendekatan yang sanagat orisinal--sejenis "geologi budaya"--dengan mengamati berbagai lapisan budaya, mulai dari yang tampak sampai yang terpendam dalam sejarah. Setiap lapisan budaya itu diuraikan sejarah perkembangannya lalu diulas unsur masyarakat yang …