Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberikan nama Si Cantik.
Buku yang ditulis oleh Cora Vreede-De Stuers ini memaparkan tentang pergerakan perempuan Indonesia dalam perjuangannya mencapai sebuah emansipasi. Buku ini tersusun dari 10 bab. Dari bab awal hingga bab-bab selanjutnya mengisahkan tentang perjalanan gerakan perempuan di Indonesia dari masa adat dan hukum tradisional, periode kolonial hingga pergerakannya dalam periode Republik Indonesia (pasca …
Kekerasan massal terhadap perempuan berulang terjadi pada tiap-tiap krisis dan transisi dalam sejarah politik Indonesia, yakni pada periode singkat kekuasaan Jepang, pada periode konsolidasi Orde Baru pasca 1965, dan pada 1998.rnrnBuku ini membahas dan membandingkan kekerasan pada masa fasis Jepang dan neofasis Orde Baru pasca 1965. Meski banyak diingkari oleh penguasa, kekerasan terhadap perem…
Buku ini memperlihatkan, perempuan priayi dan perempuan keluarga keraton di Jawa Tengah selatan, setidaknya sampai akhir Perang Jawa (1825-1830), menikmati kesempatan bertindak atau mengambil inisiatif pribadi yang jauh lebih luas daripada saudari-saudari mereka yang hidup di akhir abad ke-19, di zaman Raden Ajeng Kartini (1879-1904). Jejak mereka bahkan menembus bidang yang dianggap sebagai du…
Apa sebenarnya yang terjadi dalam Kerusuhan Mei 1998? Apakah ini peristiwa yang terjadi secara spontan, atau akibat krisis ekonomi dan krisis sosialpolitik yang sudah mencapai titik didih? Menurut pengamatan dan penelusuran Dewi Anggraeni, Kerusuhan Mei 1998 adalah hasil rekayasa dari pihak-pihak yang memanfaatkan krisis ekonomi dan kondisi sosial-politik yang rawan, serta sentimen rasial ya…
Sejarah menyimpan memori kolektif umat manusia, laki-laki maupun perempuan, sering kali dijadikan sebagai sumber legitimasi moral dan politik kekinian. Akan tetapi fakta menunjukkan bahwa sejarah yang dijadikan pembenaran moral dan politik itu masih ditulis berdasarkan ingatan dan pengalaman laki-laki Menihilkan memori kolektif perempuan dalam sejarah sama halnya dengan menghilangkan sebagian …
Biografi ini mengajak mengingat Kartini, tapi bukan dari sudut pandang domestik rumah seperti dia adalah gadis pingitan lalu dinikahkan secara paksa lalu melahirkan lalu mati. Coba singkirkan kenangan itu dan alihkan pikiran pada bagaimana cara Kartini melawan itu semua, melawan kesepian karena pingitan, melawan arus kekuasaan besar penjajahan dari dinding tebal kotak penjara Kabupaten yang men…
Untuk pertama kalinya diungkapkan sejarah mengenai nyai, perempuan Pribumi, Tionghoa, dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Sebuah kisah mengenai pemerasan ekonomi, perbudakan dan bagaimana seorang ibu dipisahkan dengan berbagai cara dari anak kandungnya.rnrnMelalui buku yang dilengkapi literatur tidak kurang dari 200 buah itu, penulis hendak memprotes ketidakadilan…
This book brings together the disciplines of childhood studies, literary studies, and the environmental humanities to focus on the figure of the child as it appears in popular culture and theory. Drawing on theoretical works by Clare Colebrook, Elizabeth Povinelli, Kathryn Yusoff, Donna Haraway and Bruno Latour the book offers creative readings of sci-fi novels, short stories and films includin…