Penerbitan Memori Sejarah Jabatan, 1921-1940 mengenai daerah Jawa Barat ini merupakan kelengkapan atas penerbitan terdahulu, yaitu penerbitan No. 8 dari seri Penerbitan Sumber-sumber Sejarah, Arsip Nasional R.I. Karena banyaknya bahan memori serah jabatan dari kurun waktu 1931-1940 ini, maka penerbitannya akan dibagi menjadi dua jilid. Jilid pertama mengenai Keresidenan Banten dan daerah sek…
Pada masa pemerintahan Kompeni (VOC) dan Hindia-Belanda dahulu terdapat tata cara dan kewajiban bagi seorang pejabat pemerintah pamong praja yang akan pindah atau berhenti untuk membuat suatu 'MEMORIE VAN OVERGAVE' (naskah serah jabatan) bagi pejabat yang akan menggantikannya. Memori yang diserahkan kepada pengganti yang akan meletakan jabatannya dan juga kepada pejabat atasannya itu merupakan…
Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang terakhir, Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer, sangat jarang dibahas dalam sejarah Indonesia. Padahal, ia berperan besar pada keruntuhan Hindia Belanda dan secara tidak langsung pada kelahiran negara Indonesia merdeka. Ia adalah seorang diplomat muda progresif yang dipandang tinggi, baik derajat maupun moralnya, bukan saja oleh kolega-kolega Eropanya, tetapi…
By the dawn of the 19th century, the Netherlands had established colonies and trading posts across Asia and the rest of the world, linking them directly to international networks of intellectual exchange and production. Drawing on extensive new research, and bringing much new scholarship before English readers for the first time, this wide-ranging volume examines how knowledge was created and c…
Surat-surat Banten merupakan sumber data paling akurat menjadi gerakan arus sejarah Banten pada awal abad ke-18 sampai awal abad ke-19, karena ditulis oleh pelaku sejarah dan ditulis pada saat peristiwanya terjadi. Meskipun demikian, dari pengamatan atas berbagai kajian tentang Banten, belum banyak peneliti yang memanfaatkannya. Buku Perang, Dagang, dan Persahabatan yang ada di hadapan Anda,…
How should colonial film archives be read? How can historians and ethnographers use colonial film as a complement to conventional written sources? Sandeep Ray uses the case of Dutch colonial film in Indonesia to show how a critically, historically, and cinematically informed reading of colonial film in the archive can be a powerful and unexpected source—one that is more accessible than ever …
Admirers and critics of the Dutch Colonial regime alike conceded that one of its greatest strengths was its utilization of the Javanese aristocracy as a ruling elite. This book explains the nature and the values of that elite, and the ways in which its functions were gradually changed by Dutch pressure, Western education, and nationalist challenge. Dr. Sutherland argues that the features man…
This book attempts a comparative study of the economic and social development of colonial territories in East and Southeast Asia in the first four decades of the twentieth century and of the consequences of that development for the transition to independence after 1945. At the beginning of the twentieth century, five colonial powers were active in East and Southeast Asia. Three were European. T…
Rempah-rempah memiliki sejarah panjang dan fantastis. Jack Turner mencoba menuliskan rekam jejaknya dan melalui gaya narasi sastra yang jenaka, ia berhasil menyajikan suatu kisah yang luas dan sangat informatif. Turner mengangkat rentetan kesalahpahaman ikhwal rempah-rempah yang terjadi di masa lalu dan menceritakan berbagai peristiwa secara detail serta kronologis yang terkait dengan pencarian…
Taman Siswa bukanlah tempat belajar-mengajar semata; dalam Taman Siswa terkandung semangat antikolonial serta keselarasan antara budaya Timur dan Barat. Sebagai lembaga pendidikan, Taman Siswa juga tak lepas dari pergerakan kemerdekaan kala itu. Terbukti ketika Taman Siswa melawan pemberlakuan "Ordonanti Sekolah Liar" pada 1932, semua pemimpin nasionalis bersatu untuk mendukung sekaligus menjad…