Memoar Pulau Buru berkisah tentang mereka yang tertimpa nasib kalah. Bicara tentang pergulatan seorang manusia atau sekelompok manusia untuk bisa bertahan hidup dari siksaan, pelecehan, kebengisan, dan kekejaman yang dilakukan sesamanya. Berkat kemampuan penuturan yang runtut, apa adanya dan menarik, buku ini membuat pembaca sesekali meneteskan air mata atau tersenyum geli; sebaliknya pada saat…
Saya merasa... sayalah 'keranjang sampah Mas Pram' untuk hal-hal yang tidak dapat, tidak tepat, atau tidak pantas dikemukakannya kepada orang lain." Maka, jika hal-hal yang bersifat pribadi tersebut diterbitkan, itu semata-mata merupakan ... pernyataan tanggung jawab saya terhadap pembaca karya-karya Mas Pram, terhadap khalayak Indonesia khususnya, dan dunia umumnya. Saya catat semua ini seb…
Seorang mantan pejabat Uni Soviet pernah mengatakan, pada 1990 di Indonesia terdapat sekitar sepuluh ribu penutur bahasa Rusia. Angka ini mengacu pada jumlah mahasiswa dan anggota angkatan bersenjata Indonesia yang pernah belajar di Uni Soviet. Walaupun demikian sedikit sekali tulisan berbahasa Indonesia tentang dunia pendidikan di negeri tersebut, yang sekarang bernama Rusia. Demikian pula den…
Selama kurun waktu lima tahun (1968–1973), Ahmad Wahib rajin dan tekun menulis catatan harian. Tema-tema yang ia tulis bervariasi, dari masalah kemahasiswaan, keilmuan, politik, kenegaraan, pemerintahan, kebangsaan, kemasyarakatan, hingga keagamaan (Islam). Catatan harian Ahmad Wahib merefleksikan pergulatan dan pergumulan pemikiran seorang pemuda yang gelisah menanggapi isu-isu yang menjadi …
Cerita tentang menggapai mimpi untuk studi di tanah Inggris Raya oleh dua anak kampung dari kaki Gunung Sumbing, Magelang, dan desa terpencil di Halmahera terangkum manis dalam buku ini. Anda akan hanyut dalam cerita perjuangan melawan keterbatasan, usaha keras tanpa batas untuk mengejar mimpi, hingga berbagai pernak-pernik perjalanan dua anak manusia selama hidup dan belajar di negeri Ratu Eli…
HUMANISME yang historis, itulah tafsiran dan terjemahan konkret P. Swantoro terhadap visi humanisme-transendental Harian Kompas. P. Swantoro memang menulis tentang manusia, tetapi manusia itu tak pernah bisa dimengerti tanpa sejarah bangsanya. Maka, ia meletakkan manusia dalam horizon yang amat luas, horizon sejarah. Bila ia menulis tentang perjuangan, keberhasilan, maupun tragedi dan kemalanga…
Benarkah Tiongkok ikut dalam G30S? Apakah pengaruh G30S dalam pergerakan kemerdekaan Sarawak? Bagaimanakah Korea Utara dan Korea Selatan menanggapi G30S? Negara mana yang paling diuntungkan setelah G30S? Mengapa Filipina tidak begitu memberikan perhatian terhadap G30S? Mengapa Jepang sangat diuntungkan pasca G30S?rnrnJawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas dapat ditemukan di dalam buku ini. …
Apakah Anda pernah mendengar tentang Perang Asia Timur Raya? Sesungguhnya perang ini sejarahnya masih terselubung dalam kabut. Aiko Kurasawa, sejarawan ahli Indonesia, dengan bukunya ini membeberkan perang itu dalam gaya narasi populer, tetapi sangat kaya informasi. Ternyata dari segi namanya saja mengandung banyak persoalan berupa klaim-klaim historis dari Amerika dan Jepang. Amerika memaksaka…
Berkat biografi karya Nyonya Lulofs inilah kita dapat mengetahui dalam sejarah Indonesia selain Kartini yang lembut, ada Cut Nyak Din yang mengobar perang dan begitu tabah mengembara di hutan sampai terserang penyakit dan menjadi buta, tetapi tak juga mau menyerah melawan Belanda. Ia sungguh 'Ratu Perang Aceh' yang menggetarkan. Selain itu, lewat biografi ini kita dapat memahami bahwa sefund…
”Pertahankan Jawa, berapa pun harganya!” Itu perintah Kaisar Napoléon I kepada Menteri Kelautan dan Wilayah Jajahan Perancis Admiral Decrès, Oktober 1810. Pada awal abad ke-19 itu, di Samudra Hindia, Perancis hanya punya kekuasaan di Mauritius, Bourbon, dan Jawa. Bahkan pada masa antara 1808 dan 1811, tinggal Pulau Jawa daerah koloni Perancis yang tersisa di Asia. Ketika menjadi Gubern…