Sejarah lebih 500 tahun Kalimantan terangkum dalam buku ini. Meskipun tidak menceritakan secara runtun, tetapi berkat kepakaran penyusunnya, Victor T. King, sebagai antropolog-sejarawan, buku ini menjadi dokumen vital yang mampu menggambarkan perubahan budaya, sosial, politik, ekonomi, di pulau hutan hujan tropis itu. Dimulai dari kisah Antonio Pigafetta yang menulis pada abad ke-16 dan menj…
Buku klasik ini terbitan tahun 1922 yang mengisahkan sejarah Kalimantan. Penulisnya, Owen Rutter, menjelaskan kondisi Kalimantan, terutama Kalimantan Utara, mulai dari ukuran pulau, asal penduduk yang menghuni di dalamnya, kebiasaan penduduk setempat, adat istiadatnya, bahasa yang digunakan, bagaimana komunitas Cina berpengaruh terhadap peradaban di sana, sistem administrasi, tata kota, pertani…
Minyak bumi menjadi benda yang saat ini paling dicari, karena keberadaannya terkait erat dengan mobilitas manusia. Sejak kendaraan bermotor menggantikan alat transportasi hewan, minyak bumi seolah-olah tidak bisa dipisahkan dengan alat keseharian manusia. Kedudukan kritis minyak bumi dalam keseimbangan energi dunia serta ketidakmerataan distribusi sumber-sumbernya telah menyebabkan minyak bumi …
Sastra pertama-tama berbicara kepada hati--baru kemudian kepada pikiran--maka sastra tidak pernah berbicara dengan cara diafan atau verbal, sastra selalu mengabdi kepada kehalusan dan estetika. Dengan demikian, maka sastra membawa yang baik, benar, dan indah itu masuk ke wilayah kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sastra yang jauh di awang-awang dalam ketinggian menara gading atau sastra ya…
Provinsi Kalimantan Selatan secara administrasi terdiri dari 11 Kabupaten dan dua kota. Secara geografis berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur di utara, Provinsi Kalimantan Tengah di barat, serta Selat Makassar di timur dan Laut Jawa di selatan. Dari 13 kabupaten/kota tersebut, lima kabupaten dan satu kota di antaranya merupakan wilayah yang memiliki pulau-pulau kecil, yakni Kabupaten Bar…
One hundred and sixty years ago a young Englishman founded a private raj on the coast of Borneo. The world he created eventually took in a territory the size of England, its expansion campaigns paid for in human heads. Here, polite Victorian conventions coexisted tenuously with one of the most violent cultures on earth, often with startling results: pockets of tenderness and extreme brutality a…
In recent studies of Indonesia's regional politics one important aspect has largely been neglected - the role of the local aristocracies which dominated many of the regions outside Java from the precolonial period through to the formation of the independent Republic of Indonesia in 1949. In his work Burhan Magenda has begun to remedy this neglect. He has studied the aristocracies in various reg…
The photographs of the Swiss geologist Wolfgang Leupold (1895-1986) represent valuable ethnographic sources, thanks to their temporal and geographical coherence. Precisely through their private character, they are exceptional testimony to a Swiss-Indonesian entangled history in the early 20th century and, simultaneously, are documents of great photo-historical interest and high aesthetic value
Buku ini menjadi sebuah karya yang memiliki kontribusi terhadap kajian Tionghoa khususnya di Singkawang. Kajiannya mengenai permukiman masyarakat Tionghoa Singkawang sangat komprehensif. Ia dengan lihai-nya mampu mengungkap sejarah awal masuknya orang Tionghoa di Singkawang, perkembangan sosial dan permukiman yang biasanya dikenal sebagai pecinan". Historisitas dalam buku ini memegang peranan p…