Text
Pemerkosaan Atas Nama Cinta: Potret Muram Interaksi Sosial Kaum Muda
Anda yang benar-benar jatuh cinta pasti pernah merasakan betapa nikmatnya alunan nada asmara dari getar-getar yang dipetik dari dawai-dawai hati. Ada rasa rindu, ada rasa haru. Gemetar tatkala disebut nama sang kekasih. Selalu ingin berjumpa. Takut kehilangan, tapi malu-malu jika bertemu. Jatuh cinta berjuta rasanya. Begitulah faktanya. Namun, ibarat rasa manis, jika terlalu manis, pahit juga rasanya. Karena itu kita butuh manajemen rasa dalam bercinta.
Inilah sebuah kado mungil dari Iip bagi pembaca, terutama remaja putri, mahasiswi, dan orang tua. Dengan bahasa yang mudah dicerna, melalui buku ini Iip kembali hendak berbagi dengan kita seputar manajemen cinta dan supervisi asmara. Dalam karyanya ini, Iip sungguh-sungguh mengajak kita untuk: (1) mewaspadai cinta akal bulus, (2) memahami tipe-tipe cowok, (3) membedakan antara cinta dan sayang, pacar, dan maniak seks, (4) mengerti gaya pacaran yang wajib dihindari, (5) belajar bersikap tegas mengatakan "No Sex before Marriage", (6) jangan pernah mengatakan "ya" untuk "Buktikan cinta dengan vagina!", (7) melawan kampanye safe-sex bagi pasangan di luar nikah dengan cara mempertebal hijab budaya, dan akhirnya (8) jangan pernah sekali-kali menjadi pengikut "sukma" yang mengatakan "Bukan kehilangan keperawanan yang aku tangisi, melainkan perjumpaan yang ku sesali!".
No other version available