Text
Kisah Para Preanger Stelsel
Kegigihan Van der Hucht berhasil melahirkan pengusaha-pengusaha perkebunan teh di Priangan yang berasal dari satu keluarga besar The Hunderian. Mereka adalah keluarga-keluarga Kerkhoven, Holle, dan Bosscha, yang semuanya bertali-temali karena ikatan darah. Mereka adalah keluarga-keluarga kaya-raya yang muncul setelah pemerintah kolonial Belanda menerapkan kebijakan liberalisasi ekonomi. Diberlakukannya Undang-undang Agraria pada 1870, yang mengubah Priangan menjadi daerah tambang ''emas hijau'', melahirkan keluarga-keluarga konglomerat pengusaha perkebunan teh yang kemudian dikenal sebagai Preanger planters.
Tak dapat dipungkiri, kaum elite pengusaha perkebunan memiliki andil besar pada pesatnya perkembangan kota Bandung, sampai kota itu dijuluki ''Parijs van Java''. Namun, kenapa kehadiran mereka justru berpengaruh buruk pada kehidupan kaum pribumi? Kenapa masyarakat Priangan mengalami kemandekan ekonomi justru setelah berkembangnya perusahaan-perusahaan perkebunan besar di daerah mereka?
Her Suganda mengupas pola interaksi yang tidak sepadan dan hubungan pelik antara kaum pendatang kulit putih dan penduduk pribumi, termasuk dalam hubungan ''per-nyai-an'' antara laki-laki kulit putih dan perempuan pribumi. Persoalan menjadi lebih rumit ketika hubungan itu lahir anak ''Indo'' berhidung mancung, berkulit putih, dan bermata biru, tetapi bernasib sama dengan sang ibu: tak memiliki masa depan yang jelas.
No other version available