Text
Masyarakat & Perang Asia Timur Raya: Sejarah dengan Foto yang Tak terceritakan
Apakah Anda pernah mendengar tentang Perang Asia Timur Raya? Sesungguhnya perang ini sejarahnya masih terselubung dalam kabut. Aiko Kurasawa, sejarawan ahli Indonesia, dengan bukunya ini membeberkan perang itu dalam gaya narasi populer, tetapi sangat kaya informasi. Ternyata dari segi namanya saja mengandung banyak persoalan berupa klaim-klaim historis dari Amerika dan Jepang. Amerika memaksakan nama Perang Pasifik. Padahal wilayah berkecamuknya saja di Asia Tenggara. Apakah Birma, Malaysia, dan Singapura yang diserang dan diduduki Jepang bisa disebut daerah Lautan Pasifik?rnrnTetapi, istilah Perang Asia Timur Raya juga tak kurang bermasalah. Para sejarawan Jepang menggunakannya dengan niat membenarkan dan membela diri serta menghindari label fasis. Bangsa Jepang selalu mengingat perang dengan hati yang sedih. Namun, kesedihan itu bukan rasa menyesal tentang kekejaman orang Jepang di Asia. Melainkan selalu dikaitkan dengan penderitaan orang Jepang, seperti bom atom, serangan udara oleh Sekutu, kekurangan makanan, atau kematian keluarga di medan pertempuran. Orang Jepang berasumsi berperang untuk membantu dan memerdekakan bangsa Asia.rnrnPerang Asia Timur Raya adalah persoalan yang kompleks dan Aiko bukan sekedar menggambarkan peperangan yang keras dan gaduh, tetapi sekaligus situasi perang yang menjadi sarana perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain. Termasuk pertukaran ilmu, budaya, sosial, bahasa, keahlian-keterampilan dan perkawinan antar masyarakat di wilayah Asia Tenggara. Bahkan warisannya dalam perpolitikan Indonesia pasca kemerdekaan terkait dengan dana pampasan perang. Juga dalam politik kontemporer Jepang yang berimplikasi pada pelupaan sejarah hitam Jepang dan keengganan meminta maaf sampai kini.
No other version available