Text
HMI 1963-1966: Menegakkan Pancasila di Tengah Prahara
Catatan rekam jejak Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada masa kritis 1963-1966, masa kepemimpinan Sulastomo. Sebagai kekuatan anti komunis, HMI menjadi sasaran bidik Partai Komunis Indonesia yang mendesak Presiden Sukarno agar organisasi mahasiswa itu dibubarkan. Walau HMI adalah organisasi independen, kaum komunis selalu menudingnya sebagai onderbouw Masyumi, yang pada 1960 dinyatakan sebagai partai politik terlarang.
HMI merupakan salah satu elemen penting dalam fase transisi kekuasaan dari rezim Orde Lama ke Orde Baru. Ia bergerak bersama kekuatan-kekuatan mahasiswa lain dalam mempertahankan Pancasila. Penulis buku ini mencoba menggambarkan, dalam merespons perubahan politik yang krusial dan dramatis ketika itu, HMI memilih jalan konstitusional.
Faktor apa saja yang membuat HMI tetap dapat bertahan dan diperhitungkan keberadaannya hingga kini? Kekuatan dan kelebihan apa saja yang diwariskan para tokoh pendahulunya dari Angkatan ’66? Buku ini mengkaji aspek keorganisasian, pengkaderan, strategi survival, serta kiprah para tokoh HMI dalam menjawab tantangan zaman.
Bacaan penting bagi berbagai elemen masyarakat, terutama para anggota keluarga besar HMI dan Korps Alumni HMI (KAHMI). Di tengah hiruk-pikuk dinamika politik, buku ini dapat menginspirasi kembali semangat kebersamaan dalam mempertahankan Pancasila serta digunakannya cara-cara konstitusional dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa dan negara.
No other version available