Text
Kritik Budaya Komunikasi: Budaya, Media, dan Gaya Hidup dalam Proses Demokratisasi di Indonesia
Mengapa perhatian terhadap budaya komunikasi dan budaya media menjadi mendesak untuk diangkat? Mengapa kritik terhadap budaya komunikasi perlu dihidupkan saat ini? Tak dapat dipungkiri bahwa budaya media telah muncul dalam bentuk citra, bunyi, dan tontonan yang membantu membangun struktur kehidupan sehari-hari, mendominasi waktu luang, membentuk pandangan politik dan perilaku sosial, serta menyediakan landasan bagi kita untuk membangun identitas. Oleh karena itu, sebuah kritik budaya komunikasi yang membidik budaya media dan gaya hidup menjadi penting apalagi dalam kaitannya dengan konteks kekinian--proses demokratisasi di Indonesia.rnrnPemaparan buku ini diawali dengan membahas persoalan krisis budaya dalam ruang publik. Yaitu, bagaimana wajah industri berita pasca Orde Baru, bagaimana pula media massa berperan dalam masyarakat postmodern, serta bagaimana mediatisasi krisis di ruang publik yang sudah menjadi gambaran dari krisis umum budaya dalam ruang publik. Dari ragam jurnalisme yang berkembang di tengah pelbagai krisis seperti WikiLeaks hingga merambah ke media sosial baru seperti Facebook yang ternyata mampu menjadi alat komunikasi politik yang efektif.rnrnTak ketinggalan, buku inipun menyoroti permasalahan budaya kekerasan yang telah merasuki media. Penulis menangkap munculnya gejala teater nekrofilia dalam tayangan-tayangan televisi. Betapa kekerasan menjadi sebuah warna dari komoditas hiburan yang dikemas dalam bingkai 'infotainment. Apabila demikian, akan menjadi apa kekuatan 'mediakrasi': teknologi demokrasi atau teknologi dominasi?rnrnHedonisme di ruang publik juga menjadi sorotan kritik. Merebaknya pelbagai bentuk komodifikasi dan hedonisasi gaya hidup menunjukkan indikasi krisis dan panik media yang berlangsung dalam dunia tontonan itu sendiri. Yang tak kalah menarik adalah ulasan mengenai perang budaya citra. Yaitu bagaimana media mengkonstruksi budaya citra di ruang publik, serta bagaimana media beroperasi dalam menghegemoni kesadaran kita. Secara umum, buku ini memberikan kritik budaya dalam konteks Indonesia kontemporer yang perlu dibaca oleh semua pemerhati masalah media dan komunikasi.
No other version available