Text
Palu Arit di Ladang Tebu: Sejarah Pembantaian Massal yang Terlupakan (Jombang-Kediri 1965-1966)
Buku ini menelusuri berbagai variabel sosial, yakni konteks struktural dan konteks kultural, yang turut menentukan terjadinya pembantaian massal di Jombang Kediri pada periode 1965-1966, terutama dengan menfokuskan pada aras lapisan masyarakat bawah. Misalnya dengan melihat berbagai konflik sosial antara berbagai elemen masyarakat yang terjadi pra-Gestapu (G-30-S/PKI). Untuk kasus yang secara khusus terjadi di kawasan Jombang dan Kediri, yakni wilayah yang menjadi medan penelitian buku ini. rnrnHermawan memetakan empat pelaku sosial yang berpengaruh cukup besar secara sosiologis di sana, yakni komunitas loji (pabrik gula), pegawai kelas dua dan buruh dalam komunitas loji, pesantren, dan masyarakat pedesaan yang kadang bekerja sebagai buruh di pabrik gula dan kadang pula mencari semacam perlindungan spiritual dari pesantren.rnKeempat pelaku sosial di kawasan Jombang-Kediri tersebut berada dalam suatu atmosfer sosial-politik yang cukup rumit. Dalam situasi sistem Demokrasi Terpimpin, partai-partai politik terbesar—PKI, PNI, Masyumi, dan NU—kerap kali menerapkan pola-pola politik konfrontasi untuk menggalang kekuatan massa. Kondisi pertumbuhan ekonomi begitu memprihatinkan. Khusus di wilayah Jombang dan Kediri, konstelasi sosial tersebut turut mempengaruhi kinerja produksi pabrik-pabrik gula, sehingga elemen-elemen sosial yang terlibat di dalamnya juga terkena imbas sosialnya.
No other version available