Text
Nasionalisme & Revolusi Indonesia
Sejak terbit pada 1952 buku ini bukan saja segera dikenali oleh seluruh pembaca sebagai karya akademik dan perintis sejarah revolusi Indonesia yang luar biasa, tetapi juga merupakan klasik. Kahin dengan hati-hati menarasikan hiruk-pikuk perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaannya sejak 1945 hingga 1949 dengan sumber-sumber yang mengesankan dan istimewa. Ia meneliti semua laporan Belanda yang diterbitkan serta sumber-sumber Eropa dan Indonesia, turun ke kancah revolusi dan melakukan banyak sekali wawancara dengan sejumlah tokoh politik terkemuka Indonesia, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Agus Salim, Mohammad Natsir, Ali Sastroamidjojo, Amir Sjarifuddin, dst. Bukan saja dengan golongan Republiken tetapi juga wawancara mereka yang tinggal di kawasan teritorial Belanda, seperti Madura, Pasundan, Sumatra bagian timur dan Sumatra Selatan. Bahkan dengan Gubernur Jenderal legendaris Charles van der Plas.rnrnHasilnya adalah 15 bab yang tidak diragukan lagi merupakan uraian penting dan komprehensif yang memberikan kontribusi besar bagi pengetahuan mengenai berbagai topik berkaitan dengan transisi Hindia Belanda ke negara berdaulat Republik Indonesia. Keberhasilan Kahin merekam kekayaan warna serta drama revolusi Indonesia menjadi kekuatan abadi buku ini. Sebab mampu menampilkan koherensi dan perincian yang sangat kuat dan terkait komposisi kepemimpinan nasionalis Indonesia yang berubah dengan basis massa ideologisnya, perdebatan di antara kelompok nasionalis, dan strategi pertahanan mereka yang berbeda dalam menghadapi upaya Belanda yang ingin kembali setelah Proklamasi 17 Agustus 1945. Tetapi, di tengah drama revolusi dan gerakan nasionalis itu Kahin menunjukkan keyakinan yang besar bahwa Indonesia mampu mengatasi segala rintangan yang dihadapi, sikap optimis dan rasa antusias yang diresapi oleh masyarakat Indonesia kala itu.
No other version available