Text
Neksus: Riwayat Jejaring Informasi, dari Zaman Batu ke Akal Imitasi
Dalam 'Sapiens', Yuval Noah Harari memperkenalkan konsep realitas intersubjektif berdasar fiksi yang telah memberikan keunggulan kepada kita sebagai Sapiens sehingga dapat bekerja sama dalam jejaring dan menaklukkan dunia. 'Neksus'--istilah yang diartikan Harari sebagai titik hubungan berbagai aliran informasi yang membentuk jejaring manusia--menelusuri gagasan informasi sebagai bukan hanya penyampai fakta, melainkan juga penjalin jejaring realitas intersubjektif dan tatanan dunia manusia. Dengan demikian, perkembangan peradaban manusia bisa dipandang sebagai revolusi panjang dalam teknologi informasi.
Revolusi teknologi informasi bukan hanya soal komputer atau komunikasi seluler, melainkan terjadi sejak Sapiens menciptakan fiksi, kisah, tulisan, dan buku. Tiap tahap revolusi memperbanyak informasi yang tersedia dan memperluas jangkauan penyebarannya, membangun tatanan yang makin lama makin rumit, tapi belum tentu mempertinggi kebijaksanaan kita; bertambahnya informasi tidak mesti membuat kita makin dekat ke kebenaran.
Kini kita sedang menghadapi tantangan dari ciptaan terbaru revolusi informasi. Algoritma, dunia maya, dan akal imitasi (artificial intelligence, AI) membuka informasi baru, menawarkan daya amat besar, tapi juga menghadirkan kecerdasan bukan-manusia yang berpotensi memanipulasi dan menguasai kita. Neksus mengajak kita memahami bagaimana jejaring informasi membentuk masa depan kita dan mencari langkah yang tepat untuk memastikan kelangsungan umat manusia pada masa depan itu.
Title | Edition | Language |
---|---|---|
21 Lessons for the 21st Century | Cet. 1 | en |
Homo Deus: A Brief History of Tomorrow | Cet. 1 | en |
Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia | Cet. 3 | id |
Nexus: A Brief History of Information Networks from the Stone Age to AI | 1st ed. | en |