Text
Ruang Publik, Identitas dan Memori Kolektif: Jakarta Pasca-Suharto
Bahwa bangsa dan negara tidak hanya ada, tetapi juga mengambil wujud dalam ruang-ruang kota, merupakan hal yang jelas tapi sering terlupakan. Buku ini memperlihatkan bagaimana isi, bentuk dan ruang kota membentuk politik kebudayaan, identitas, dan memori kolektif, serta mengajak kita untuk berpikir secara kritis dan reflektif apa yang terjadi dengan kehidupan kota Jakarta di zaman pasca-Suharto.
Bagaimana peran dan sifat dari ruang publik berubah sebagai akibat dati pertarungan ide politik, identitas kelas, dan ekonomi global? Bagaimana perubahan dari kondisi kekuasaan mempengaruhi hubungan antara memori kolektif dan ruang publik sebuah kota? Enam bab dari buku Abidin Kusno ini (juga pengantar dari Manneke Budiman) menjelajahi beberapa pelosok Jakarta untuk membuka ruang perdebatan dan pemikiran kritis tentang ruang publik, identitas dan memori kolektif di pasca-Suharta dan bagaimana memahaminya secara empiris, historis, dan teoritis.
No other version available