I wanted to climb to the summit of challenges, attack my way through hardships as solid as granite, tempt all sorts of peril, and break through mysteries with science. I longed to inhale all sorts of experience and then explore the labyrinthine ins and outs of life that in the end cannot be guessed. I yearned for possibilities that react with each other, like the collision of uranium molecules:…
Lima sahabat telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Mereka adalah Arial yang paling tampan, Riani sebagai satu-satunya wanita dalam kelompok itu, Zafran yang berlagak seperti seorang penyair, Ian yang paling subur badannya, dan Genta yang dianggap sebagai leader dalam kelompok itu. Kegemaran mereka adalah mengeksekusi hal-hal yang tidak mungkin dan mencoba segala hal, mulai dari kafe p…
Untuk apa pulang ke Indonesia? Pertanyaan ini melintas datang dan pergi di benak Lintang, Banjar, Wicak, Daus, dan Geri, lima mahasiswa Indonesia yang mengejar gelar S-2 di Belanda. Dalam perjalanan menemukan jawaban dari pertanyaan itu, mereka menjalani susah senangnya menjadi mahasiswa rantau di Eropa. Mulai dari kurang tidur karena begadang demi paper, kurang tenaga karena setiap hari mesti …
Sastra pertama-tama berbicara kepada hati--baru kemudian kepada pikiran--maka sastra tidak pernah berbicara dengan cara diafan atau verbal, sastra selalu mengabdi kepada kehalusan dan estetika. Dengan demikian, maka sastra membawa yang baik, benar, dan indah itu masuk ke wilayah kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sastra yang jauh di awang-awang dalam ketinggian menara gading atau sastra ya…
One hundred and sixty years ago a young Englishman founded a private raj on the coast of Borneo. The world he created eventually took in a territory the size of England, its expansion campaigns paid for in human heads. Here, polite Victorian conventions coexisted tenuously with one of the most violent cultures on earth, often with startling results: pockets of tenderness and extreme brutality a…
Miskin, tersisih, dan terpinggirkan adalah tiga kata yang selalu menjadi perhatian Yusuf Bilyarta Mangunwijaya (1929-1999). Hampir sepanjang hidupnya, rohaniawan yang budayawan ini menenggelamkan diri untuk menghibur, membantu, dan menjadi teman bagi yang tersisih dan terpinggirkan. Begitu pula dalam novela ini, karya sastra yang pertama kali dibukukan pada tahun 1985. Balada Becak adalah tenta…
Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang padanya? Kapan terakhir kali kita bercakap ringan, tertawa gelak, bercengkerama, lantas menyentuh lembut tangannya, bilang kita sungguh bangga padanya? Inilah kisah tentang seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup. Kesederhanaan yang justru membuat ia membenci ayahny…
Sejak menjejakkan kaki di Bandara Schiphol, Belanda, dan udara dingin menyambutnya, Kara tak lagi merasa asing. Mungkin, karena ia pun telah lama lupa dengan hangat. Belasan ribu kilometer dari orang-orang tercinta, ia berharap bisa bersembunyi. Dari masa lalu, luka, dan cinta. Nyatanya, semua itu harus ia temukan lagi dalam kotak tua yang teronggok di sudut kamarnya. Kini, Kara tahu: Ibu ya…
Surabaya, tahun 1945. Diperkirakan lebih dari 100.000 penduduk terpaksa mengungsi ke luar kota. Kebanyakan hanya dengan pakaian yang melekat di tubuh, karena dalam situasi kepanikan, mereka tidak sempat memikirkan untuk membawa harta benda. Kesengsaraan yang diderita oleh pengungsi tersebut berlanjut selama berbulan-bulan, sebelum mereka berani kembali ke kota yang hancur. Keluarga Kartidjo …
Roman Tetralogi Buru mengambil latar belakang dan cikal-bakal nation Indonesia di awal abad ke-20. Dengan membacanya waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula, juga pertautan rasa, kegamangan jiwa, percintaan, dan pertarungan kekuatan anonim para srikandi yang mengawal penyemaian bangunan nasional yang kemudian kelak melahirkan Indonesia mo…